Laporan: Hacker Cina Mencuri Rencana untuk Agen Spy Australia | Ini Blog ku - Hacking News
Ini Blog Ku - Hacking News

May 28, 2013

Laporan: Hacker Cina Mencuri Rencana untuk Agen Spy Australia

Sebuah laporan dari Four Corners Program ABC mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan swasta Australia dan departemen pemerintah sedang ditargetkan oleh hacker Cina. Para penjahat dunia maya sedang berusaha untuk mendapatkan akses ke rahasia keamanan nasional dan informasi sensitif lainnya.




Menurut ABC, para hacker telah menargetkan berbagai jaringan, termasuk yang dari Perdana Menteri dan Departemen Pertahanan.

Diyakini bahwa mereka juga telah mendapatkan akses ke rencana markas Canberra baru dari Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO). Para penyerang diduga memperoleh akses lengkap untuk rencana untuk sistem keamanan, denah dan informasi berharga lainnya.

Data pada markas baru tidak diperoleh dari ASIO langsung, tetapi dari kontraktor pihak ketiga yang tidak disebutkan namanya.

Selain rencana pembangunan badan mata-mata, penjahat dunia maya juga dituduh mengakses sistem dari sebuah perusahaan Australia yang memasok peralatan komunikasi rahasia. Dari perusahaan ini para hacker mencuri informasi desain untuk sistem radio militer yang digunakan oleh Australia dan sekutunya.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr telah menolak untuk mengkonfirmasi laporan ABC mengenai serangan cyber.

Carr mengatakan bahwa tuduhan spionase maya baru-baru ini tidak akan mempengaruhi kemitraan strategis baru Australia dengan China, The Guardian melaporkan.

"Saya tidak akan mengomentari apakah Cina telah melakukan apa yang dituduhkan atau tidak," kata Carr.

"Saya tidak akan mengomentari masalah intelijen dan keamanan untuk alasan yang jelas: kita tidak ingin berbagi dengan dunia dan agresor potensial apa yang kita ketahui tentang apa yang mereka bisa lakukan, dan bagaimana mereka bisa melakukannya."

Namun, itu worth menunjukkan bahwa Australia melarang Cina telekomunikasi perusahaan Huawei dari pengembangan jaringan broadband nasional negara.

Perdana Menteri Australia Julia Gillard belum memberikan klarifikasi, tapi dia telah menamai laporan ABC sebagai "tidak akurat."

Artikel Terkait

0komentar:

Post a Comment